Nyarink.com - Setelah menyelenggarakan pameran buku secara virtual, Indonesia International Book Fair (IIBF) kembali digelar. Pameran buku bertaraf internasional kini diselenggarakan secara luring di Jakarta Convention Center (JCC) dan daring.
IIBF 2021 memasuki tahun penyelenggaraan yang ke-21 sejak dibuka pertama kali pada 1980 oleh Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI). Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salhuddin Uno resmi membuka IIBF 2021 kemarin.
Pandemi membawa banyak dampak ke berbagai bidang industri termasuk penerbitan. Pembatasan kegiatan masyarakat menyebabkan tahap penerbitan buku terganggu.
Baca Juga: Cerita Relawan : Anak Kucing Ditemukan Masih Hidup di Tengah Lumpur Pasca Erupsi Gunung Semeru
Ketua Umum IKAPI, Arys Hilman Nugraha mengatakan penyelenggaraan tahun ini berlangsung secara hibrida dan memberikan dua pesan sekaligus.
Dilansir Pada Laman Detik hot, "Kami ingin mengingatkan kembali masyrakat tentang pentingnya kebiasaan membaca buku bahkan dalam situasi sulit seperti pandemi COVID-19," tuturnya.
IIBF yang juga digelar offline, lanjut dia, menjawab kerinduan masyarakat akan hadirnya pameran buku yang tak sekadar pameran maupun penjualan saja. Tapi juga ruang bertemu bagi berbagai infrastruktur di industri buku.
Baca Juga: Kota Cimahi Darurat Sampah, Solusi Diminta Masyarakat
"Acara ini juga mengedepankan protokol kesehatan yang ketat sesi ketentuan pemerintah. Di sisi lain, publik juga mengakses acara IIBF secara daring, dari diskusi sampai pembelian buku," lanjutnya.
Ketua IIBF 2021, Syahrir pun menimpali konsep hibrida diharapkan menjembatani semua penerbit di Indonesia untuk berpartisipasi.
Artikel Terkait
Percaya atau Tidak? Tapi Nyata Afirmasi Kekuatan Pikiran Bawah Sadar Kita
Bikin Terharu! Kisah Nyata Pasutri ini Disaat Gunung Semeru Meletus, Takdir Akhirnya Menyatukan Mereka
Sungguh Tega! 5 Orang Anak Pidanakan Ibu Kandung yang Terbaring Lumpuh, Gelapkan Surat Tanah
Kota Cimahi Darurat Sampah, Solusi Diminta Masyarakat
Cerita Relawan : Anak Kucing Ditemukan Masih Hidup di Tengah Lumpur Pasca Erupsi Gunung Semeru